Catatan Drs.H.Asril Das
Caleg Sumbar I Partai Golkar untuk DPR-RI No URUT 7

Caleg Sumbar Partai Golkar untuk DPR-RI

21.35


Inilah Daftar Caleg Sumbar Partai Golkar untuk DPR-RI

PadangKini.com | Rabu, 5/11/2008, 15:13 WIB

PADANG--Partai Golkar mengajukan 17 calon legislatif dari Sumatera Barat untuk DPR-RI. Sebanyak 10 orang akan bertarung di daerah pemilihan Sumatera Barat 1 dan 7 orang di Sumatera Barat 2.

Inilah nama-namanya.

Dapil Sumbar 1
1. Poempida Hidayatulloh (Jakarta Selatan)
2. Jeffrie Geovannie (Jakarta Selatan)
3. Hasmerti Oktini (Padang)
4. Darul Siska (Jakarta Selatan)
5. Azwir dainy Tara (Jakarta Selatan)
6. Hilda Osmiati Ubani (Solok)
7. Asril Das (bandung)
8. Hendra Irwan Rahim (Padang)
9. Lia Toriana (Depok)
10. Ibrani (Padang)

Dapil Sumbar II

  1. Nudirman Munir (Jakarta Barat)
  2. Indra Jaya Piliang (Jakarta Pusat)
  3. Sylfianti Syaharman (Padang)
  4. Djasri Marin (Jakarta Timur)
  5. Roosdinal Salim (Jakarta Selatan)
  6. Elfalinda Zulkenedi (Padang)
  7. Edi Herman Dt Rajo Mangkuto (Jakarta Timur)
Read On 0 komentar

Asril: Kembangkan Potensi Sejak Dini

09.17
Asril: Kembangkan Potensi Sejak Dini
Rabu, 10 September 2008
Solok, Padek-- Fungsionaris DPP Partai Golkar Asril Das mengharapkan generasi muda Kabupaten Solok dapat menunjukkan potensinya untuk mengabdi kepada masyarakat. Hal itu diungkapkan Asril Das saat memberikan sambutan dalam pemilihan dai cilik (Pildacil) di Surau Nurul Agung, Nagari Kotobaru, kemarin.

“Potensi itu harus dikembangkan seoptimal mungkin sejak usia dini. Kalau ada yang hobi dan berpotensi mendalami ilmu modern harus disokong, kalau ada yang ingin mendalami ilmu agama, harus terus disemangati. Begitu juga dengan kemampuan lainnya seperti orasi, jago debat, jago ceramah dan lain sebagainya,” ujarnya.

Lebih lanjut pengusaha sukses di bidang percetakan dan penerbitan tersebut menyatakan bahwa selama ini ia senantiasa memimpikan seluruh anak dapat memperoleh apa yang diinginkan dengan kelebihan dan hobinya tersebut.

Satu impiannya sejak masih muda adalah membantu generasi muda Minangkabau berprestasi menurut bidangnya masing-masing.

“Nasib orang tak dapat diramal, siapa tahu dari anak-anak mereka ini akan menjadi para pemimpin yang akan membawa perubahan bagi kita di masa depan. Siapa tahun mereka ditakdirkan Allah menjadi presiden, menteri, anggota MPR, pengacara, pengusaha,” lanjutnya.

Turut hadir, Walinagari Koto Baru, Nofiarman dan Camat Kubung, Armen. Dalam kesempatan itu, Asril juga menyerahkan bantuan uang tunai untuk anak yatim-piatu dari Panti Pasuhan Bukit Kili, Koto Baru.

Beberapa waktu lalu, Asril Das melakukan upaya tersebut dengan memberikan 1.000 buku gratis ke Pustaka Nagari Koto Baru dan Nagari Gauang. Saat itu, peresmiannya dilakukan Ketua DPRD Sumbar Leonardy Harmainy. Buku tersebut merupakan terbitan Lubuk Agung yang berisi pengetahuan berbagai disiplin ilmu seperti kerajinan, pertanian, peternakan, bisnis dan budaya. (rz)


Read On 0 komentar

Koto Baru Punya Pustaka Nagari

21.30





Kab. Solok | Kamis, 28/08/2008 12:03 WIB Romi Delfiano - Padang Ekspres
Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok menjadi nagari pertama dari 920 nagari/kelurahan se-Sumbar yang di-launching perpustakaan nagarinya.

Kehadiran perpustakaan yang terdapat di Kantor Wali Nagari Koto Baru tersebut, tak lepas dari komitmen Direktur Percetakan Lubuk Agung Group Drs H Asril Das.

Sesuai komitmennya, rang Solok ini merealisasikan janjinya untuk membangun perpustakaan di seluruh nagari/kelurahan se-Sumbar. Nantinya masing-masing nagari memperoleh bantuan buku sebanyak 500 judul secara cuma-cuma.

"Nagari Koto Baru menjadi pilihan, karena negari inilah yang paling merespons," kata Asril kepada Padang-Today. (*)
Read On 1 komentar

Warga Sumbar Tolak “Politik Uang”

02.57



Sabtu, 02 Agustus 2008
PADANG, METRO-- Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengingatkan, ‘politik uang’ tidak mempengaruhi perilaku politik Rang Minang, dalam menentukan wakil rakyat yang akan duduk di DPR RI pada Pemilu 2009. “Sebanyak 88,5 persen responden menyatakan pendapatnya, tidak bisa menerima calon (orang) yang membantunya memberikan uang atau hadiah tertentu, agar memilih seseorang yang menjadi calon anggota DPR RI dari Sumbar.

Sekitar 11,5 persen sisanya, bisa menerimanya sebagai hal yang wajar,” ungkap Korwil III LSI yang melingkupi Sumbar, Jambi, Riau dan Kepri Edi Indrizal di Padang, Jumat (1/8). Dalam keterangan pers hasil survey terhadap 820 responden yang populasinya merupakan seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Sumbar yang sudah berumur lebih dari 17 tahun atau sudah menikah itu, Edi Indrizal didampingi analis Departemen Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Miftah Sabri.

Metodologi yang dipakai, wawancara melalui tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Kemudian, hasil wawancara tersebut, sebanyak 20 persen responden terpilih (spot check) didatangi kembali secara random (acak), untuk menjamin akurasi jawaban yang telah diberikan pada rentang waktu 25 Mei hingga 4 Juni lalu.

“Spot check terhadap 820 responden itu dilakukan, untuk menjamin adanya quality control. Karenanya, dengan metoda multistage random sampling yang kita gunakan, tingkat kesalahan (margin of error) kita tetapkan sebesar +/- 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen atas pertanyaan jika Pemilu dilaksanakan saat itu,” tegas Miftah sambil menyebutkan, responden terpilih yang terdiri dari perempuan (50,12 persen) dan laki-laki (49,88 persen) yang tersebar di tingkat RT (rukun tetangga).

Menariknya, walaupun UU telah menjamin keterwakilan perempuan—sampai-sampai mengaturnya dengan rincian, diantara tiga calon anggota legislatif (Caleg) di suatu daerah pemilihan (Dapil) harus terdapat seorang perempuan—, pilihan masyarakat terhadap nama-nama yang akan dipilih (electability) di berbagai partai politik (Parpol) yang ada, tidak satupun terpilih dari kaum hawa.

Dikatakan Edi Indrizal, top of mind (yang ada dalam pikiran pemilih) atas pertanyaan siapa yang akan dipilih sebagai anggota DPR RI jika Pemilu dilaksanakan sekarang, pada urutan pertama disebutkan masyarakat adalah Jeffrie Geovanie dengan jumlah responden sebesar 7,9 persen. Selanjutnya, M Azwir Dainy Tara (4,8 persen), Irwan Prayitno (3,3 persen), Djufri (1,6 persen) dan Leonardy Harmainy (1 persen).

Nama-nama beken lainnya seperti M Ichlas El Qudsi, Afrizal, Is Anwar Rajo Perak, Basril Taher, Nudirman Munir, Epyardi Asda, DP Dt Labuan, Asman Abnur, Asli Chaidir, Asril Das dan empat nama yang kini dipercaya menjadi anggota DPD-RI, tingkat keterpilihannya berkisar antara 0,9 persen hingga 0,2 persen saja.

Apabila nama anggota Parpol yang kemungkinan akan bertarung memperebutkan 8 kursi di Dapil Sumbar I dan 6 kursi di Dapil Sumbar II disodorkan kepada responden, jelas Edi Indrizal, nama Jefri Geovanie tetap berada di urutan teratas (26,1 persen). Selanjutnya diikuti Irwan Prayitno, M Azwir Dainy Tara, Djufri, Leonardy Harmainy, Is Anwar Rajo Perak, yang electability mereka melebihi angka 3 persen.

“Ketika 32 nama-nama itu dikerucutkan menjadi 18 nama dan dikerucutkan lagi menjadi 12 nama, urutannya tidak berubah walaupun beberapa orang kandidat potensial tidak diikut sertakan. Hebatnya lagi, kemungkinan pemilih tidak merubah pilihannya sangat besar sekali (37,7 persen). Hanya 7,9 persen, yang menyatakan sangat besar kemungkinan merubah pilihan,” tambah Miftah.

Sedangkan alasan memilih calon wakil rakyat itu, pada diurutan teratas ditempati alasan dipandang mampu mengatasi masalah ekonomi (32,3 persen), perhatian pada masyarakat (14,7 persen), alasan jujur (11,6 persen). Hanya sebesar 9,7 persen memilih alasan putra daerah. Alasan lainnya, mampu memberantas korupsi (KKN) dan berjiwa sosial hanya 5,4 dan 5,3 persen.

“Caleg yang berpotensi menjadi vote gatter, lebih banyak didominsai kader Partai Golkar. Sedangkan PDI Perjuangan sebagai partai pengusung Gamawan Fauzi bersama PBB di Pilkada Gubernur 2005 lalu, ternyata tidak memiliki tokoh yang mampu meningkatkan dukungan partainya di Sumbar,” ujar Miftah yang juga ‘urang awak’ itu.

Walaupun telah ada ketentuan bisa meraup 30 persen suara sah untuk bisa duduk di DPR RI pada Pemilu yang digelar 9 April mendatang, tokoh-tokoh baru belum dilahirkan Parpol peserta Pemilu mendatang. “Bahkan, PKS mengalami krisis tokoh.

Karena, pilihan kepada Irwan Prayitno yang telah dua kali duduk di DPR RI dan pilihan kepada PKS relatif sama. Bahkan, electability Presiden PKS Tifatul Sembiring yang memiliki darah Minangnya, masih kalah jauh dibandingkan Irwan Prayitno,” jelas Miftah. (cim/max)
Read On 0 komentar

Sarasehan Dan Rapat Kerja Gonjong Limo Bandung

02.46
Sarasehan Dan Rapat Kerja Gonjong Limo Bandung

30 Juli 2008 kemarin, Gonjong limo mengundang UKM ITB untuk hadir dalam acara Sarasehan dan Rapat Kerja Gonjong Limo Bandung. Acara yang bertema Perantau Peduli Kampung Halaman ini, diadakan di Wisma Bina Marga Jln.R.E. Marthadinata no.119 Bandung. Gonjong limo Bandung adalah sebuah perkumpulan warga Bandung asal Luhak Limapuluh koto (Kab.50 kota dan kota Payakumbuh).

Acara ini dimulai pada pukul 10.00 yang dibuka oleh perwakilan pemerintahan kota Bandung. Yang mana sebelumnya seluruh peserta telah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mendengarkan kata sambutan dari panitia pelaksana (Bapak Febri Satria Yazid, SE), Ketua Umum G5B ( Bapak Prof.R.Drs. Erman Mawardi,Dipl.AIT), Ketua PKM Jawa Barat (Bapak Drs.H. Asril Das), dan sesepuh G5B (Bapak Prof.DR. Aziz Haily).

Acara ini dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama membahas tiga buah topik, yaitu mengenai peran serta perantau dalam rangka peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Limapuluh Koto oleh Ir.Yosrizal Anwar,MBA, optimalisasi sumber daya dengan membangun berbasis kompetensi oleh Riza Falepi,ST,MT, dan figur pimpinan luak Limapuluh Koto masa depan oleh Rusdi Zen,SH. Sesi pertama ini ditutup dengan diskusi yang cukup alot antara peserta dengan pembicara ketiga topik tersebut.

Pada pukul 13.00 seluruh peserta dipersilahkan untuk istirahat, sholat, dan makan siang. Pada pukul 14.00, sesi kedua pun dimulai dengan pengumuman doorprize. Pada sesi kedua ini membicarakan tiga buah topik yaitu :

1. Penggalangan dana untuk beasiswa SD, prasarana pendidikan, SD Limapuluh Kota dan bantuan renovasi SMA Guguak yang terbakar .

2. Evaluasi kegiatan, program buko basamo, program pulang basamo, HBH.

3. Rencana Lokakarya 2009.

Secara umum acara ini berjalan lancar. Diharapkan dengan acara ini UKM ITB dapat menjaga silaturahim dengan masyarakat Sumatera Barat yang ada di Bandung baik dari yang tua sampai yang muda. Karena adanya kegiatan penting UKM pada sore hari tersebut, perwakilan UKM terpaksa meninggalkan acara tersebut pada pukul 15.00 dengan sebelumnya meminta izin kepada panitia.

sumber:http://ukm.unit.itb.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=98&Itemid=1


Read On 0 komentar

Bangun SDM Butuh Langkah Konkret

21.25






Padang, Padek-- Terobosan yang dilakukan tokoh perantau Sumbar asal Koto Baru, Kabupaten Solok, Asril Das untuk membuat perpustakaan tiap nagari, mendapat respons sejumlah kalangan. Selain Bupati Solok, Gusmal, juga Wakil Ketua DPRD Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.

Ia menilai terobosan yang dilakukan mantan Ketua IKAPI Jawa Barat itu perlu didukung seluruh kalangan, terutama kepala daerah. ”Selaku daerah yang sudah identik dengan industri otaknya, pembangunan sektor pendidikan perlu mendapat porsi lebih. Tentunya tak hanya melalui kebijakan pemerintah, juga potensi perantau. Ini penting, sebab akses terhadap pendidikan sampai sekarang belum begitu merata,” terang Mahyeldi kepada Padang Ekspres, kemarin.

Salah satunya ide yang digulirkan Asril Das, membangun perpustakaan tiap nagari. Ide tersebut, tambah Mahyeldi sudah diatur pemerintah pusat. Tapi, sampai sekarang belum seluruh daerah yang menindaklanjutinya. Termasuk di Sumbar sendiri, terbukti belum berapa perpustakaan dibangun di nagari.

Padahal ini penting, sebab melalui kebiasaan membacalah tingkat kecerdasan anak-anak dapat ditingkatkan. Sebelumnya dalam seminar “Membangun Perpustakaan, Tumbuhkembangkan Minat Baca” di Gedung Solok Nan Indah, beberapa waktu lalu, Asril Das mengemukakan pokok-pokok pikirannya untuk membangun perpustakaan tiap nagari. Bahkan untuk langkah awal, Asril Das mengibahkan bukunya sebanyak 500 judul buku per nagari.

”Kita mesti menyadari, pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) tak bisa berjalan di tempat. Tapi, harus ada terobosan salah satunya dengan membangun perpustakaan tiap nagari. Tentu ini tidak berjalan sempurna, kalau tidak mendapat dukungan dari elemen strategis lainnya, seperti kepala daerah,” ujar Asril Das, yang juga Direktur Percetakan Lubuk Agung Group ini.

Sedianya, jelas Asril, perpustakaan nagari itu akan ditempatkan di ruang tunggu kantor wali nagari. Selain memudahkan proses pengawasan, masyarakat yang tengah berurusan di kantor nagari pun bisa memanfaatkan perpustakaan tersebut. ”Kita juga akan mensosialisasikan semua ini ke daerah-daerah lainnya. Untuk saat ini, baru Kabupaten Solok dan Padang yang sudah meresponsnya,” tukasnya. (rdo)
Read On 0 komentar

Apel Akbar Partai GOLKAR

08.24

Senin, 31 Maret 2008

Sangir, Ribuan kader dan simpatisan Partai Golkar Sumbar tumpah-ruah di Lapangan Rimbo Tangah, Kenagarian Lubuak Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan (Solsel) kemarin, guna mengikuti apel akbar Partai Golkar Sumbar. Dalam acara yang dihadiri Dewan Penasehat DPP Partai Golkar Fahmi Idris ini, Solsel ditetapkan sebagai barometer kemenangan Golkar pada Pemilu 2009 mendatang. “Fakta sudah membuktikan, hanya partai yang sudah berpengalaman dalam mengelola bangsa, mampu memenej pemerintahan.

Jadi tak salah kiranya pada Pemilu 2009, kita memilih partai yang telah terbukti menciptakan kemakmuran,” tukas Fahmi yang juga Menteri Perindustrian dalam sambutannya yang diikuti yel-yel kemenangan partai berlambang pohon beringin ini. Secara nasional, kata Fahmi, Partai Golkar menargetkan mampu meraih 30 persen suara pada Pemilu 2009 mendatang. Di Sumbar sebesar 35 persen suara. Sedangkan Solsel ditetapkan 50 persen suara, atau meningkat 2 persen dari perolehan suara pada Pemilu 2004. Pemilu lalu, Golkar berjaya di kabupaten pemekaran dari Kabupaten Solok ini. Golkar mampu meraup 48 persen dari 140-an ribu suara, hingga menempatkan 12 kadernya di DPRD setempat.

Keberhasilan perolehan suara ini, menurut Fahmi terbesar di Sumatera. Jadilah Solsel salah satu barometer keberhasilan Golkar di tingkat nasional. “Kali ini kita menargetkan suara Golkar di daerah ini sebesar 50 persen. Terlepas rasional atau tidak, hanya dengan kerja keras dan kebersamaan kitalah semua itu bisa diwujudkan. Tentu kita sangat berharap Solsel tetap mampu menjadi salah satu barometer kemenangan Golkar,” kata Fahmi yang juga menandatangani prasasti peresmian Gedung Golkar Solsel. Optimisme serupa juga diutarakan Korwil IV Partai Golkar Sumbar, Jambi, dan Bengkulu Priyo Budi Santoso. Selain didukung dengan jaringan Golkar yang kian kuat, juga tak lepas komitmen Partai Golkar untuk tetap mempertahankan NKRI. Untuk persoalan satu ini, Golkar komitmen menjadikan NKRI sesuatu yang sudah final. “Tak boleh sejengkal pun NKRI terlepas dari genggaman Ibu Pertiwi,” tegas Priyo yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI ini.

Partai Golkar dengan paradigma baru, jelas Priyo, menjadikan Golkar sebagai partai yang moderat. Mampu menaungi keanekaragaman. “Biarpun pertarungan dalam Pemilu mendatang kian ketat, tapi kita optimis Golkar menang. Tentu, Solsel tetap menjadi barometer kemenangan Golkar se-Sumatera,” jelas Priyo. Selain dihadiri tuan rumah Bupati Solsel Syafrizal J, terlihat fungsionaris pusat, provinsi, kabupaten, dan lainnya. Di antaranya, Sekretaris Korwil IV Pompida Hidayatullah, Ketua DPD I Leonardy Harmainy, Ketua DPD II Solsel Khairunas, Asril Das, Edy Herman, Zairin Kasim, Azwir Dainy Tara dan keluarga, serta tokoh penting lainnya.


Dalam kesempatan itu, Ketua DPD Partai GOLKAR Propinsi Sumatera Barat, H. Leonardy Harmainy mengatakan, Partai Golkar memang menjadi tumpuan harapan masyarakat yang sudah jenuh dengan kondisi negara sekarang ini. “Di mana-mana saja masyarakat menginginkan kembali Golkar berjaya. Semua ini tak lepas terbilang stabilnya struktur perekonomian dan tatanan kehidupan negara. Semua ini tentu tak lepas dari dukungan kita semua, termasuk di Solsel. Kalau Golkar menang kita akan berjuang untuk menggratiskan biaya pengobatan, dan Wajib Belajar 12 tahun,” tukas beliau yang juga menyempatkan diri melantik relawan Partai Golkar Sumbar.

(tulisan dikutip dari: Harian Padang Ekspres) 
Read On 0 komentar

Produktifitas petani Sumbar masih rendah

22.09
Kamis, 28 Februari 08

Padang, Koran Internet: Tingkat produktifitas rata-rata petani Sumatera Barat (Sumbar) masih rendah, yakni hasil panen sawah baru mencapai empat hingga lima ton per hektare (ha), jauh di bawah petani Jawa yang mampu menghasilkan hingga 12 ton padi per ha.

"Rendahnya produktifitas petani Sumbar itu, karena sebagian besar bercocok tanam secara tradisional dengan keahlian otodidak secara turun temurun dan belum tersentuh ilmu pengetahuan bidang pertanian," kata anggota Komisi III Bidang Pembangunan dan Pertanian DPRD Sumbar, Yulfitni Djasiran di Padang, Rabu.

Ia menyebutkan, ilmu pertanian sudah maju berkat hasil penelitian dan penemuan baru para ahli yang dituangkan dalam berbagai buku tentang pertanian.

Berbagai ilmu pertanian hasil penelitian dan kajian para ahli itu justru telah dipelajari para petani di Jawa sehingga mampu meningkatkan produktifitas lahan dan naiknya jumlah panen.

Namun sebaliknya, berbagai buku-buku tentang ilmu pertanian masih sulit diakses oleh para petani tradisional Sumbar, sehingga mereka belum bisa menimba ilmu untuk meningkatkan hasil panennya, tambahnya.

"Jadi perlu upaya mendekatkan petani Sumbar dengan ilmu pengetahuan dan yang paling efektif dengan buku-buku tentang pertanian," katanya.

Untuk ini, Yulfitni mendukung usulan dari seorang pengusaha nasional asal Sumbar, Asril Das, agar setiap nagari (wilayah pemerintahan terendah di Sumbar,) didirikan perpustakaan nagari untuk meningkatkan minat baca sekaligus membantu para siswa dan masyarakat mendapatkan buku bacaan secara gratis.(Ken/Ant)

Read On 0 komentar





Visitor

HTML hit counter - Quick-counter.net