Catatan Drs.H.Asril Das
Caleg Sumbar I Partai Golkar untuk DPR-RI No URUT 7

Asril Das Panutan Pajak, Mari Peduli Bayar Kewajiban!

08.25
Kamis, 12 Maret 2009 BANDUNG, METRO

Tokoh masyarakat dan pengusaha Minang yang berdomisili di Jawa Barat (Jabar) Drs H Asril Das, menjadi salah satu tokoh panutan pembayaran pajak dalam acara penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) pajak tahunan yang mulai digelar pada 10 Maret lalu. Itu lantaran dia termasuk salah satu wajib pajak (WP) yang selalu lancar memenuhi kewajibannya.
Dalam acara yang digelar Kantor Wilayah Pajak I Jabar, Asril terseleksi bersama gubernur, ketua DPRD dan Muspida Jawa Barat (Kapolda, Pangdam III/Siliwangi, Kodiklat TNI AD, Kajati, Sekda, kepala dinas), wali kota Bandung dan Muspida Kota Bandung dan Cimahi serta tokoh masyarakat bersama pembayar pajak terbaik lainnya, sebagai orang pertama yang menerima SPT 2009. Tampilnya Caleg DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Sumbar I nomor urut 7 dari Partai Golkar ini, diharapkan dapat memberikan contoh tauladan serta panutan dalam kewajiban membayar pajak. “Sebetulnya masyarakat apalagi pengusaha, tidak keberatan dalam membayar pajak. Hanya saja, mereka paling tidak mau kalau sampai diperiksa oleh aparat pajak, yang kadang-kadang seperti alasan yang mengada-ada. Yang benar, bisa menjadi salah. Sementara iklim berusaha itu tidak selamanya datar. Kadang naik, kadang turun. Dalam keadaan turun, kadang aparat pajak tidak percaya. Akhirnya, daripada menghabiskan waktu, energi serta mengganggu kosentrasi, pemikiran dan memunculkan ketakutan, yang bisa membuat kami berurusan dengan pihak berwajib, akhirnya pengusaha mencari jalan pintas alias berdamai,” paparnya ketika dihubungi POSMETRO, kemarin. Salah satu contoh masyarakat pengusaha itu peduli, jelas bos penerbitan dan percetakan Lubuk Agung ini, pada umumnya mereka mau menyumbang untuk kegiatan-kegiatan sosial yang diadakan masyarakat. Apalagi menyumbang untuk kelangsungan hidup negara dan bangsa ini. Tapi, tentu penggunaannya betul-betul jelas, jangan untuk dibagi-bagi oleh orang pribadi.

“Saya kira hal yang dilakukan Jabar ini perlu juga dilakukan di Sumbar untuk mengajak masyarakat peduli pajak, yang tujuan akhirnya adalah untuk pembangunan secara nasional pada umumnya, dan khususnya di Sumbar,” ucapnya.

Pengalaman Pajak

Dalam acara itu, Wagub Jabar Dede Yusuf juga mengemukakan pengalamannya, saat menjadi artis dulu. Bagaimana resahnya dia saat diperiksa oleh petugas karena terlambat membayar pajak. Itupun, karena kesalahpahaman antara produser dan dirinya. “Beberapa orang artis pernah menjadi korbannya, seperti Paramitha Rusadi yang dalam perjanjian kontrak menerima hasilnya secara netto (bersih), tapi kenyataannya setelah setahun, dia malah diburu aparat pajak yang berakhir dengan penyitaan harta bendanya, seperti mobil dan rumah,” cerita Dede.

Asril punya pengalaman yang sama. Bahkan semasa dirinya menjabat ketua IKAPI Jabar, ada anggotanya salah satu direktur penerbitan di Bandung, meninggal karena diperiksa aparat pajak. “Anggota saya itu merasa benar. Sehingga, bersikukuh dengan pendiriannya. Karena hampir setiap hari didatangi petugas, mengakibatkan makan dan tidurnya tidak nyaman, hingga akhirnya jatuh sakit dan meninggal. Sebelum meninggal, dia sempat memberi nasehat kepada teman-teman anggota IKAPI agar lebih baik mengalah dan negosiasi serta mempunyai konsultan pajak yang ahli dalam bidangnya,” tutur Asril. (max)
Read On 0 komentar

Caleg Golkar Drs.H Asril Das Sumbangkan 500 Judul Buku

09.07


Sri Agustini - Posmetro Padang

klik untuk melihat foto

Gebrakan baru datang dari Caleg DPR RI partai Golkar, Drs.H Asril Das. Pimpinan Percetakan Lubuk Agung Grup ini menyumbangkan 500 judul buku untuk masing-masing kelurahan yang ada di Padang. Penyerahan bantuan buku ini diterima langsung oleh Walikota Padang, Drs. Fauzi bahar M.Si di Palanta Walikota Padang.

"Bantuan buku ini untuk meningkatkan minat baca masyarakat kota padang ,"ujar Asril Das kepada Posmetro (Group Padang-Today) media cetak dan elektronik yang mengerumuninya.

Pada acara yang juga dihadiri seluruh lurah dan camat sekota Padang itu, Asril mengelak jika bantuan buku yang diberikannya tersebut sebagai ajang kampanyenya sebagai calon DPR RI dari partai Golkar. Kota Padang katanya merupakan daerah ketika yang menerima bantuan buku darinya setelah didahului oleh Kabupaten Solok, Sijunjung.

Untuk selanjutnya tambah suami Hj. Aflina Asril itu akan menyerahkan buku untuk kota padang panjang.Seluruh daerah-daerah di Sumbar dijatahui buku gratis oleh Asril Das dengan catatan pemerintah Kabupaten Kota menyiapkan lemari pajangnya disetiap kelurahan.

Pria ini menceritakan,awalnya dirinya berniat untuk menyumbangkan buku untuk daerah di seluruh Sumbar.Sebagai daerah yang menduduki rangking 23 di Indonesia, kondisi pendidikan Sumbar cukup memprihatikan. Melalui programnya menyumbangkan buku terbitan percetakan Lubuk Agung yang berlokasi di Bandung tersebut Asril berharap masyarakat Sumbar dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan ilmu dan sekaligus kesejahteraan.

Karena dari 500 judul buku yang di Sumbangkan, sebagian besar berisi buku-buku bersifat praktisi seperti buku "tata cara penanaman cabai yang baik dan ratusan judul lainnya. Jika dirupiahkan, bantuan untuk satu kelurahan itu mencapai 10 juta.
Untuk kota padang saja, Asril sudah menyumbang 1 MIliyar lebih.

Asril menghimbau agar tokoh-tokoh masyarakat Sumbar lainnya juga mengikuti jejaknya menyumbangkan buku demi kecerdasan masyarakat Sumbar.

Sementara itu Walikota Padang Fauzi Bahar menyatakan sangat menyambut baik pemberian tersebut. Pemberian buku -buku itu tambah Fauzi akan diikuti rencana pemerintah yang akan meminta masyarakat untuk mengolah lahan tidur di by Pass sebagai tempat praktek ilmu-ilmu yang berhasil di dapat masyarakat dari pemberian buku-buku yang lebih bersifat praktisi itu. (*)



Senin, 23 February 2009

Kampung Pondok Terima Bantuan Buku dari Asril Das

Padang, Singgalang

Sukses menyumbang ribuan buku di Kabupaten Solok dan Sijunjung, pimpinan percetakan Lubuk Agung Grup, Asril Das menyumbang 500 judul buku untuk setiap kelurahan di Kota Padang. Kelurahan Kampung Pondok mendapat kehormatan menjadi yang pertama di Kota Padang.
Penyerahan bantuan buku itu diterima langsung Lurah Kampung Pondok Jasmi, Minggu (22/2) di kantor lurah setempat.
Asril Das menyebutkan, bantuan buku itu untuk meningkatkan minat baca warga kota dengan membentuk perpustakaan di kelurahan. “Saya menyumbang buku-buku tentang keterampilan praktis yang sangat berguna bagi masyarakat,” ujar Asril Das yang juga Caleg DPR RI dari Partai Golkar itu.
Kelurahan yang ingin mendapat cukup menyediakan rak pajang di kantor lurah. “Selanjutnya, saya akan menyerahkan 500 judul buku secara gratis,” tuturnya.
Asril menceritakan, awalnya ia berniat menyumbangkan buku di Sumbar, oleh karena empat tahun lalu Sumbar menduduki rangking 23 di bidang pendidikan. “Saya berharap warga kota dapat memanfaatkan buku ini untuk meningkatkan ilmu pengetahuannya. Juga saya berharap, tokoh-tokoh masyarakat Sumbar lainnya mengikuti jejak saya untuk menyumbangkan buku demi kecerdasan masyarakat Sumbar,” tuturnya.
Sementara itu, Lurah Kampung Pondok Jasmi menyambut baik bantuan buku yang diberikan Asril Das itu. Menurut dia, dengan bantuan buku ini, maka masyarakat dapat memanfaatkannya untuk menambah pengetahuan.
“Apalagi buku-buku yang diberikan itu merupakan buku keterampilan praktis yang sangat berguna mengisi waktu luang di rumah,” sebutnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat yang ingin membaca buku itu, dapat datang ke kantor lurah setiap hari mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 18.00 WIB.o302

Read On 2 komentar

Partai Golkar menerapkan sistem perolehan suara terbanyak

22.18

Padang--Partai Golkar tetap pada keputusannya menerapkan sistem perolehan suara terbanyak dalam menetapkan calon anggota legislatif (Caleg) terpilih di Pemilu 2009. Dengan sistem itu diharapkan para Caleg lebih bersemangat menghadapi pesta demokrasi tersebut.Hal itu diungkapkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar HM. Jusuf Kalla dalam acara silaturahmi dan temu Caleg Golkar se-Sumbar di Hotel Bumiminang, Padang, Jumat (10/10). Jusuf Kalla mengatakan penerapan sistem perolehan suara terbanyak inni bertujuan agar wakil rakyat nantinya lebih dekat dan lebih bertanggung jawab kepada konstituennya.

“Kita (Golkar) berani merubah sistem penetapan calon legislatif (caleg) terpilih dengan ekstrim, pemilu sebelumnya berdasarkan nomor urut, tapi untuk Pemilu 2009 berdasarkan suara terbanyak. Tujuannya agar wakil rakyat lebih dekat kepada rakyat. Bukan lebih dekat kepada ketua umumnya. Di samping itu mereka diharapkan dapat mengabdi dan melayani masyarakat,” katanya.

Dalam kesempatan itu Jusuf Kalla dalam menghadapi pemilu legislatif, ada dua ujian yang dihadapi partai dan caleg. Pertama, ujian pada partai. Jusuf Kalla menilai, orang akan memilih partai bila partai tersebut telah berbuat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kedua, sejalan dengan meleknya masyarakat akan politik orang memilih caleg yang baik dan tepat. Terkait dengan hal itu dirinya meminta seluruh kader Partai Golkar, termasuk caleg bekerja maksimal dalam meyakinkan masyarakat, Partai Golkar masih yang terbaik.

“Caranya dengan memberikan program yang bersentuhan dengan kepentingan rakyat, seperti bagaimana cara bertani yang baik sehingga bisa membuahkan hasil yang menguntungkan petani. Demikian pula di bidang pendidikan, kesehatan dan sektor lainnya,” katanya.

Jusuf Kalla mengatakan, pihaknya juga optimis, dalam Pemilu 2009 Golkar akan meraih 30 persen suara, dengan alasan banyak pemilih tradisional yang setia pada Golkar hingga kini, ditambah dengan kecenderungan orang memilih Golkar karena memiliki program yang menyentuh kepentingan rakyat dan kader yang duduk di lembaga legislatif dan eksekutif yang diharapkan bisa membawa perubahan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Jusuf Kalla juga berharap agar apa yang telah dia lakukan selaku pemimpin nasional berdampak menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap Partai Golkar. Tapi, dia juga meminta seluruh caleg (DPR RI, DPR provinsi, kabupaten/kota) di daerah ini lebih meningkatkan pembinaan di tengah masyarakat.

“Orang tidak akan melihat banyaknya baliho atau bendera partai pada Pemilu 2009. Yang terpenting bagi rakyat apakah partai bisa dipercaya,” katanya.

Jusuf Kalla juga mengingatkan, para caleg aktif terjun dan bekerja bersama-sama dengan masyarakat. Setiap caleg harus bisa memahami bahwa kampanye justru ditujukan kepada orang di luar warga partai. “Kampanye adalah memengaruhi orang yang belum yakin. Selama ini memengaruhi orang yang sudah yakin,” katanya.

Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar Sumbar, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa melaporkan, caleg Golkar se-Sumbar mencapai 729 orang. Khusus untuk provinsi, berjumlah 65 orang yang terdiri laki-laki 44 orang dan 21 perempuan.

Leonardy juga mengatakan, dalam menghadapi pemilu legislatif 2009, pihaknya telah menyusun berbagai upaya strategis untuk memenangkan pesta demokrasi tersebut. Untuk tingkat provinsi pihaknya menargetkan akan memperoleh 35 persen suara. Pada Pemilu 1999, Partai Golkar di daerah ini meraih 24 persen lebih, Pemilu 2004 sebanyak 27,9 persen.

Kegiatan ini dihadiri sejumlah petinggi DPP, antara lain anggota Dewan Penasihat H. Fahmi Idris, Wakil Sekjen Rully Chairul Azwar, Wakil Bendahara Umum Dr. Poempida Hidayatulloh, sejumlah Caleg DPR RI seperti Jeffrie Geovanie, Asril Das, Darul Siska, Indra J. Piliang. Di samping itu juga hadir sejumlah pengurus Partai Golkar Sumbar, Ketua Dewan Penasihat H. Basril Djabar, pengurus Golkar kabupaten/kota.

Mendukung Yusra
Seusai acara silaturahmi, secara tiba-tiba Jusuf Kalla berfoto bersama Ketua PDK Kosgoro 1957 Sumbar Yusman Kasim yang juga Calon Walikota Padang, dan Leonardy Harmainy. Dan, Jusuf Kalla mengatakan, sebagai tanda setia kawan dirinya mau berfoto dengan Yusman.”Kita berikan dukungan untuk Yusra,” ujarnya.

Menyoal hasil rapat pleno DPD Partai Golkar Sumbar yang mendukung pasangan Cawako-Cawawako Yusman Kasim-Yul Akyari Sastra (Yusra) dan hasil pleno Partai Golkar Padang yang tidak mengarahkan pilihan Cawako-Cawawako, Wakil Sekjen DPP PG Rully Chairul Azwar yang dihubungi Singgalang hari itu mengatakan, sudah ada pembicaraan antara pihak Golkar Sumbar dengan pihak DPP tentang hal itu.

“Tidak ada pilihan lagi, dalam kondisi darurat ini DPP mendukung Yusra, dalam waktu dekat segera diformalkan,” katanya.

Dalam kesempatan terpisah Poempida Hidayatulloh yang juga dikenal sebagai Sekretaris Korwil mengatakan, secara normatif mengatakan hal itu mestinya mesti diseuaikan dengan aturan main partai.

Read On 1 komentar

Caleg Sumbar Partai Golkar untuk DPR-RI

21.35


Inilah Daftar Caleg Sumbar Partai Golkar untuk DPR-RI

PadangKini.com | Rabu, 5/11/2008, 15:13 WIB

PADANG--Partai Golkar mengajukan 17 calon legislatif dari Sumatera Barat untuk DPR-RI. Sebanyak 10 orang akan bertarung di daerah pemilihan Sumatera Barat 1 dan 7 orang di Sumatera Barat 2.

Inilah nama-namanya.

Dapil Sumbar 1
1. Poempida Hidayatulloh (Jakarta Selatan)
2. Jeffrie Geovannie (Jakarta Selatan)
3. Hasmerti Oktini (Padang)
4. Darul Siska (Jakarta Selatan)
5. Azwir dainy Tara (Jakarta Selatan)
6. Hilda Osmiati Ubani (Solok)
7. Asril Das (bandung)
8. Hendra Irwan Rahim (Padang)
9. Lia Toriana (Depok)
10. Ibrani (Padang)

Dapil Sumbar II

  1. Nudirman Munir (Jakarta Barat)
  2. Indra Jaya Piliang (Jakarta Pusat)
  3. Sylfianti Syaharman (Padang)
  4. Djasri Marin (Jakarta Timur)
  5. Roosdinal Salim (Jakarta Selatan)
  6. Elfalinda Zulkenedi (Padang)
  7. Edi Herman Dt Rajo Mangkuto (Jakarta Timur)
Read On 0 komentar

Asril: Kembangkan Potensi Sejak Dini

09.17
Asril: Kembangkan Potensi Sejak Dini
Rabu, 10 September 2008
Solok, Padek-- Fungsionaris DPP Partai Golkar Asril Das mengharapkan generasi muda Kabupaten Solok dapat menunjukkan potensinya untuk mengabdi kepada masyarakat. Hal itu diungkapkan Asril Das saat memberikan sambutan dalam pemilihan dai cilik (Pildacil) di Surau Nurul Agung, Nagari Kotobaru, kemarin.

“Potensi itu harus dikembangkan seoptimal mungkin sejak usia dini. Kalau ada yang hobi dan berpotensi mendalami ilmu modern harus disokong, kalau ada yang ingin mendalami ilmu agama, harus terus disemangati. Begitu juga dengan kemampuan lainnya seperti orasi, jago debat, jago ceramah dan lain sebagainya,” ujarnya.

Lebih lanjut pengusaha sukses di bidang percetakan dan penerbitan tersebut menyatakan bahwa selama ini ia senantiasa memimpikan seluruh anak dapat memperoleh apa yang diinginkan dengan kelebihan dan hobinya tersebut.

Satu impiannya sejak masih muda adalah membantu generasi muda Minangkabau berprestasi menurut bidangnya masing-masing.

“Nasib orang tak dapat diramal, siapa tahu dari anak-anak mereka ini akan menjadi para pemimpin yang akan membawa perubahan bagi kita di masa depan. Siapa tahun mereka ditakdirkan Allah menjadi presiden, menteri, anggota MPR, pengacara, pengusaha,” lanjutnya.

Turut hadir, Walinagari Koto Baru, Nofiarman dan Camat Kubung, Armen. Dalam kesempatan itu, Asril juga menyerahkan bantuan uang tunai untuk anak yatim-piatu dari Panti Pasuhan Bukit Kili, Koto Baru.

Beberapa waktu lalu, Asril Das melakukan upaya tersebut dengan memberikan 1.000 buku gratis ke Pustaka Nagari Koto Baru dan Nagari Gauang. Saat itu, peresmiannya dilakukan Ketua DPRD Sumbar Leonardy Harmainy. Buku tersebut merupakan terbitan Lubuk Agung yang berisi pengetahuan berbagai disiplin ilmu seperti kerajinan, pertanian, peternakan, bisnis dan budaya. (rz)


Read On 0 komentar

Koto Baru Punya Pustaka Nagari

21.30





Kab. Solok | Kamis, 28/08/2008 12:03 WIB Romi Delfiano - Padang Ekspres
Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok menjadi nagari pertama dari 920 nagari/kelurahan se-Sumbar yang di-launching perpustakaan nagarinya.

Kehadiran perpustakaan yang terdapat di Kantor Wali Nagari Koto Baru tersebut, tak lepas dari komitmen Direktur Percetakan Lubuk Agung Group Drs H Asril Das.

Sesuai komitmennya, rang Solok ini merealisasikan janjinya untuk membangun perpustakaan di seluruh nagari/kelurahan se-Sumbar. Nantinya masing-masing nagari memperoleh bantuan buku sebanyak 500 judul secara cuma-cuma.

"Nagari Koto Baru menjadi pilihan, karena negari inilah yang paling merespons," kata Asril kepada Padang-Today. (*)
Read On 1 komentar

Warga Sumbar Tolak “Politik Uang”

02.57



Sabtu, 02 Agustus 2008
PADANG, METRO-- Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengingatkan, ‘politik uang’ tidak mempengaruhi perilaku politik Rang Minang, dalam menentukan wakil rakyat yang akan duduk di DPR RI pada Pemilu 2009. “Sebanyak 88,5 persen responden menyatakan pendapatnya, tidak bisa menerima calon (orang) yang membantunya memberikan uang atau hadiah tertentu, agar memilih seseorang yang menjadi calon anggota DPR RI dari Sumbar.

Sekitar 11,5 persen sisanya, bisa menerimanya sebagai hal yang wajar,” ungkap Korwil III LSI yang melingkupi Sumbar, Jambi, Riau dan Kepri Edi Indrizal di Padang, Jumat (1/8). Dalam keterangan pers hasil survey terhadap 820 responden yang populasinya merupakan seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Sumbar yang sudah berumur lebih dari 17 tahun atau sudah menikah itu, Edi Indrizal didampingi analis Departemen Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Miftah Sabri.

Metodologi yang dipakai, wawancara melalui tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Kemudian, hasil wawancara tersebut, sebanyak 20 persen responden terpilih (spot check) didatangi kembali secara random (acak), untuk menjamin akurasi jawaban yang telah diberikan pada rentang waktu 25 Mei hingga 4 Juni lalu.

“Spot check terhadap 820 responden itu dilakukan, untuk menjamin adanya quality control. Karenanya, dengan metoda multistage random sampling yang kita gunakan, tingkat kesalahan (margin of error) kita tetapkan sebesar +/- 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen atas pertanyaan jika Pemilu dilaksanakan saat itu,” tegas Miftah sambil menyebutkan, responden terpilih yang terdiri dari perempuan (50,12 persen) dan laki-laki (49,88 persen) yang tersebar di tingkat RT (rukun tetangga).

Menariknya, walaupun UU telah menjamin keterwakilan perempuan—sampai-sampai mengaturnya dengan rincian, diantara tiga calon anggota legislatif (Caleg) di suatu daerah pemilihan (Dapil) harus terdapat seorang perempuan—, pilihan masyarakat terhadap nama-nama yang akan dipilih (electability) di berbagai partai politik (Parpol) yang ada, tidak satupun terpilih dari kaum hawa.

Dikatakan Edi Indrizal, top of mind (yang ada dalam pikiran pemilih) atas pertanyaan siapa yang akan dipilih sebagai anggota DPR RI jika Pemilu dilaksanakan sekarang, pada urutan pertama disebutkan masyarakat adalah Jeffrie Geovanie dengan jumlah responden sebesar 7,9 persen. Selanjutnya, M Azwir Dainy Tara (4,8 persen), Irwan Prayitno (3,3 persen), Djufri (1,6 persen) dan Leonardy Harmainy (1 persen).

Nama-nama beken lainnya seperti M Ichlas El Qudsi, Afrizal, Is Anwar Rajo Perak, Basril Taher, Nudirman Munir, Epyardi Asda, DP Dt Labuan, Asman Abnur, Asli Chaidir, Asril Das dan empat nama yang kini dipercaya menjadi anggota DPD-RI, tingkat keterpilihannya berkisar antara 0,9 persen hingga 0,2 persen saja.

Apabila nama anggota Parpol yang kemungkinan akan bertarung memperebutkan 8 kursi di Dapil Sumbar I dan 6 kursi di Dapil Sumbar II disodorkan kepada responden, jelas Edi Indrizal, nama Jefri Geovanie tetap berada di urutan teratas (26,1 persen). Selanjutnya diikuti Irwan Prayitno, M Azwir Dainy Tara, Djufri, Leonardy Harmainy, Is Anwar Rajo Perak, yang electability mereka melebihi angka 3 persen.

“Ketika 32 nama-nama itu dikerucutkan menjadi 18 nama dan dikerucutkan lagi menjadi 12 nama, urutannya tidak berubah walaupun beberapa orang kandidat potensial tidak diikut sertakan. Hebatnya lagi, kemungkinan pemilih tidak merubah pilihannya sangat besar sekali (37,7 persen). Hanya 7,9 persen, yang menyatakan sangat besar kemungkinan merubah pilihan,” tambah Miftah.

Sedangkan alasan memilih calon wakil rakyat itu, pada diurutan teratas ditempati alasan dipandang mampu mengatasi masalah ekonomi (32,3 persen), perhatian pada masyarakat (14,7 persen), alasan jujur (11,6 persen). Hanya sebesar 9,7 persen memilih alasan putra daerah. Alasan lainnya, mampu memberantas korupsi (KKN) dan berjiwa sosial hanya 5,4 dan 5,3 persen.

“Caleg yang berpotensi menjadi vote gatter, lebih banyak didominsai kader Partai Golkar. Sedangkan PDI Perjuangan sebagai partai pengusung Gamawan Fauzi bersama PBB di Pilkada Gubernur 2005 lalu, ternyata tidak memiliki tokoh yang mampu meningkatkan dukungan partainya di Sumbar,” ujar Miftah yang juga ‘urang awak’ itu.

Walaupun telah ada ketentuan bisa meraup 30 persen suara sah untuk bisa duduk di DPR RI pada Pemilu yang digelar 9 April mendatang, tokoh-tokoh baru belum dilahirkan Parpol peserta Pemilu mendatang. “Bahkan, PKS mengalami krisis tokoh.

Karena, pilihan kepada Irwan Prayitno yang telah dua kali duduk di DPR RI dan pilihan kepada PKS relatif sama. Bahkan, electability Presiden PKS Tifatul Sembiring yang memiliki darah Minangnya, masih kalah jauh dibandingkan Irwan Prayitno,” jelas Miftah. (cim/max)
Read On 0 komentar





Visitor

HTML hit counter - Quick-counter.net